Blogger Widgets konseling! YES WE CAN!: September 2014

Jumat, 19 September 2014

KARAKTERISTIK BUDAYA DAN HUBUNGAN MANUSIA DENGAN BUDAYA


 

BAB II
ANALISIS/PEMBAHASAN
2.1 Pengertian  budaya
Secara etimologi budaya berasal dari kata “budhaya“ yang berarti“budi/akal”.Jadi,budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa,dan rasa(Prasetya,2004:28)
Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,keperca-yaan,seni,kesusilaan,hukum,adat istiadat,serta kesanggupan dan kebiasaan lainya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.(Tylor 1871)
Keseluruhan dari pengetahuan,sikap  dan pola perilaku yang merupakan kebiasan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu. (Lington 1940)
Bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia. (Herskovis 1995)
Dr.K.Kupper menyatakan bahwa kebudayaan adalah sistim gagasan yang menjadi pedoman dan berpengaruh terhadap manusia dalm bersikap dan  berperilaku,baik secara individu mupun kelompok.
M.Jacobs dan B.J.Stern menyatakan kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial,ideologi,religi,dan kesenian serta benda yang semuanya merupakan warisan sosial.
William H Haviland menyatakan kebudayaan adalah seperangkat aturan dan norma yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat,yang jika dilaksankan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua anggota masyarakat.
Dr.Moh. Hatta menyatakan kebudayaan adalah  ciptaan hidup dar suatu bangsa.
Arkeolog R .Sukmono menyatakan bahwa kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
Robert H.Lowie menyatakan kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
Abdul Syani mengemukakan tiga hal yang terkandung dalam kebu-dayaan ,yakni; kebudayaan hanya dimiliki oleh masyarakat manusia,kebudayan yang dimilik manusia itu diturunkan melalui proses belajar  dari tiap  individu dalam kehidupan masyarakat,kebudayan merupakan pernyataan perasaan dan pikran manusia.(Basrowi,2005:72)
C.Kluckhohn dan W.H Kelly (Basrowi,2005:72) merumuskan ,bahwa kebudayaan adalah pola untuk hidup yang tercipta dalam sejarah yang eksplisit ,imlisit,rasional,irasional,nonrasional,yang terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
Koentjaraninrat (Basrowi,2005:71) mengemukakan keudayaan sebagai keseluruhan sisitim gagasan ,tindakan ,dan hasil karya manusia dalam rangka kehiupan masyarkat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.Selo Soermadjan dan Soelarman Soemar (Basrowi,2005:73) mengemukakan bahwa kebudayaan adalah semu hasil karya ,rasa ,cipta masyarakat .Karya masyarakat menghasilkan teknologi  dan kebudyaan kebenadaan atau menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk kepentingan masyarakat.
Herkovits dan Malinowski (Basrowi,2005:73) memberikan definisi kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganik ,karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup dan berkesinam-bungan ,meskipun orang  orang yang menjadi anggota masyarakat terus silih berganti karena irama kematian dan kelahiran.
2.2 Karakteristik kebudayaan
Karakteristik utama kebudayan terdiri atas empat hal
·         Kebudayan mendasarkan diri pada sejumlah simbol, simbol   lambang sangat esensial bagi kebudayaan karena ia merupakan  meka-nisme yang diperlukan untuk menyimpan dan menstranmisikan se-jumlah besar informasi yang membentuk kebudayaan , contohnya sebuah salib mengingatkan perjuangan dan penganiayan yang dija-lani nabi Isa berabad abad .
·         Kebudayaan adalah hasil belajar dan bukan warisan biologis.Orang mempelajari budaya. Ralph Lington menyebut kebudayan sebagai “warisan sosial” umat manusia.Proses penerusan kebudayan dari generasi ke generasi disebut enkulturasi.
·         Kebudayan cenderung terintegrasi. Berbagai bagian/komponen ke-budayan cenderung menyatu sedemikian rupa secara konsisten satu dengan yang lainya.
·         Kebudayan adalah milik bersama karena kebudayan adalah sistem yang dipikul bersama oleh anggota masyarakat. Kebudayan secara definsi adalah representatif dari para anggota masyarakat yang dipandang secara kolektif.
2.3 Hakikat manusia
Apakah hakikat mansia sebenarnya ,merupakan pertanyaan yang sampai sekarang belum bisa dijelaskan dengan detail dan memuaskan,berikut ini akan disajikan beberapa pengertian hakikat manusia sebagai berikut;
1)      Kepustakan Hindu(Ciwa) pada umumnya menyatakan bahwa manusia “atman” datang langsung dari Tuhan (Bathara Ciwa ) dan sekaligus penjelmaanya.
2)      Kepustakaan Agama budha menggambarkan bahwa manusia adalah mahluk sengsara,merupakan wadah dari “the absolute” yang hidupnya penuh dengan kegelapan ,sehingga tak sanggup melihat kenyataan.
3)      Socrates menyatakan bahwa hakikat manusia terletak pada budinya yang memungkinkan untuk menentukan hikmah dan kebaikan. Sementara Plato menonjolkan peran pikir yang dapat melahirkan budi baik,dengan demikian hakikat manusia terletak pada idenya . Sedangkan Aristoteles menyatakan bahwa hakikat manusia terletak pada pikirnya tetapi perlu dilengkapi dengan pengamatn indera.
4)      Para ahli psikologi melihat manusia  sebagai aktivitas rohani,jasmani merupakan alat dari rohani
5)      Ahli biologi melihat hakikat manusia dari segi ragawi dan aktivitas jiwa merupakan fungsi aktivitas otak.
6)      Pandangan dari visi islam tercemin dalam pandangan  Al-Jammali , menyatakan bahwa manusia dan jagad raya merupakan satu kesatuan,manusia tidak dibenarkan hanya mementingkan kebendaan /kerohanian secara tidak seimbang .Hakikat manusia adalah perpaduan menyeluruh antara akal,emosi,dan perbuatan.Manusia bu-kan penjelmaan Tuhan tetapi utusan Tuhan.
2.4 Hubungan manusia dengan budaya
            Seperti organisme lain ,manusia memiliki struktur biologis yang berkem-bang dalam jangka waktu yang sangat panjang.Struktur biologis ini menentukan manusia dalam bertindak dan berfikir.Seperti banyak mahluk lain manusia adalah mahluk sosial yang berkelompok dan bersmasyarakat serta saling bergantung satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Hal yang membedakan manusia dengan mahluk lainya adalah manusia sebagai mahluk budaya .Manusia menciptakan dan memindahkan pengetahuan,serta bersama sama memper-tahankan tradisi berfikir dan berperilaku,contohnya manusia menciptakan peralatan yang rumit,melakukan ritual keagaman.
Kebudayaan pada dasarnya adalah sistim hidup,pola perilaku, gagasan,kebiasaan ,aturan ,norma,adat istiadat,benda ataupun karya cipta yang semuanya berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia untuk membantu manusia dalam menjalani kehidupan,sehingga manusia menganut kebudayaan tersebut agar mereka bisa bertahan hidup dan bisa diterima di masyarakat.
Dalam hidup ini kita tahu bahwa banyak sekali kebudayaan yang sama teta-pi berkembang di daerah yang berbeda ,hal ini dipengaruhi oleh migrasi atau perpindahan manusia.Migrasi membuat seseorang atau sekelompok orang untuk perg kedaerah lain sambil membawa kebudayaan asalnya,di daerah tujuan migrasi mereka berbagi inforamasi apaun dan salah satunya adalh informasi mengenai budaya.Melalui migrasi manusia budaya bisa berkembang dan menyebar di daerah lain,contoh paling mudah dari persebaran budaya adalah perkembangan agama ,agama Hindu dan Budha yang awalnya berasal dari India bisa menyebar sampai seluruh dunia .Perkembangan dan penyebaran kebudayaan di daerah ain bisa menyebabkan terjadinya asimilasi dan inkulturasi budaya.Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa manusia berfungsi sebagai pembawa kebudayaan.
  Kebudayaan tercipta karena keberadaan manusia.Manusia menciptakan dan memakainya ,sehingga kebudayaan selalu ada sepanjang keberadaan manusia. Kebudayaan merupakan rujukan orientasi nilai,norma,aturan,dan menjadi pedoman tingkah laku sehari hari anggota masyarakat.
Manusia sebagai pelestari kebudayaan,apabila kebudayaan tidak dilestarikan oleh manusia kepada  generasi penerus maka kebudayaan akan hilang atau berganti. Kebudayan dilestarikn melalui proses belajar.
   Pada dasarnya hubungan manusia dengan budaya/kebudayaan adalah budaya diciptakan oleh manusia,sedangkan budaya menggambarkan sistem, nilai, hukum, pola perilaku yang dianut oleh suatu masyarakat dalam menjalani hidup nya .Hal ini kami simpulkan dari fungsi kebudayan yaitu untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan pokok tertentu para anggotanya.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai pengertian /definisi diatas dapat disimpulkan bahwa budaya adalah suatu keseluruhan dari pengetahuan,kepercayan,sikap, benda seni,hukum,gagasan dan pola-pola perilaku manusia yang lahir dari persepsi yang abstrak tentang jagad raya yang diciptakan oleh manusia untuk mengatur kehidupan manusia.Pada dasarnya kebudayaan memiliki karaktristik atau ciri ciri tertentu sehingga sesuatu dapat disebut sebaga kebudayaan.
Dari berbagai penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan mengenai  karakteristik kebudayaan yang terdiri dari empat hal meliputi kebudayaan merupakan hasil belajar,kebudayaan cenderung terintegrasi,kebudayaan mendasarkan pada sejumlah simbol dan lambang.
Berbagai pengertian manusia sangatlah banyak dari berbagai pengertian ataupun penjelasan mengenai hakikat manusia yang kami paparkan diatas dapat ditarik kesmpulan bahwa manusia adalah mahluk yang terdiri dari jasmani ,jiwa,dan akal.Jasmani sendiri merupakan fisik manusia ,sedangkan jiwa merupakan rohani manusia ,dan akal manusia adalah otak yang akan melahirkan ide ide.Dengan adanya kesatuan yang utuh antara akal,jasmani,dan jiwa diharapkan manusia bisa mengembangkan dirinya untuk menjadi manusia yang berbudi baik dan juga ingat bahwa ia merupakan mahluk berke-Tuhanan atau mahluk yang memiliki Tuhan sehingga tindakannya harus bisa seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.
Dari penjelasan hakikmat kebudayaan diatas dapat diambil pengertian bahwa manusia merupakan mahluk yang berbudaya karena ia mempunyai akal sebagai dasar pemikiran lahirnya kebudayan apalagi manusia juga mempunyai fisik yang digunakan untuk beraktivitas ,sehingga dapat dijelaskan bahwa manusia mempunyai hubungan yang sangat erat dengan budaya yang meliputi: pertama,kebudayaan diciptakan oleh manusia sebagai pengatur kehidupan.Kedua kebudayaan dilestarikan oleh manusia kepada generasi penerus melalui proses belajar.Ketiga ,manusia sebagai penganut budaya karena budaya diciptakan untuk mengatur kehidupan manusia.Keempat ,budaya dibawa atau disebarkan oleh manusia dari suatu daerah ke daerah  lain.










Daftar pustaka
Keesing, M Roger.1981.Antropologi Budaya suatu Persepektif      Kontemporer.Jakarta:Penerbit Erlangga.
Haviland ,A William.1985.Antropologi.Jakarta:Peenerbit Erlangga.
Mahmud.dan  Suntana,I.2012.Antropologi Pendidikan.Bandung:Pustaka Setia.
Basrowi .2005.Pengantar Sosiologi.Ciawi-Bogor:Ghalia Indonesia
Munib ,achmad.2013.Pengantar Ilmu Pendidikan.Semarang :UNNES press





Kamis, 18 September 2014

GANGGUAN LAMBAT BELAJAR DAN KURANG MOTIVASI BELAJAR




 
PEMBAHASAN
A.     Gangguan Lambat Belajar (Slow Learner)
Gangguan lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar , sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandinakan sekelompok siswa laen yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
Ø  Ciri-ciri slow learner:
Pada umumnya anak yang lambat belajar adalah anak yang memiliki kecenderungan di bawah rata-rata tapi tidak sampai pada taraf imbisil atau idiot. Gejala- gejala anak yang lambat belajar adalah
1.    Perhatian dan konsentrasi singkat
2.    Reaksi lambat
3.    Kemampuannya terbatas untuk mengerjakan hal yang abstrak dan menyimpulkan
4.    Kemampuanny terbatas dalam menilai bahan yang relevan
5.    Gagal mengenal unsur dalam situasi baru
6.    Belajar lambat dan mudah lupa
Ø  Faktor-faktor Penyebab Slow Learner
Kelainan tingkah laku anak yang tergolong dalam slow learner adalah menggambarkan adanya sesuatu yang kurang pada pusat susunan syarafnya, kemungkinan ada suatu syaraf yang tidak berfungsi lagi karena telah mati atau setidak-tidaknya telah menjadi lemah. Keadaan itu biasanya terjadi ketika anak masih dalam kandungan ibunya atau pada waktu dilahirkan, dapat pula terjadi karena adanya faktor-faktor dari dalam atau dari luar. Apabila di tinjau dari segi waktu, maka terjadinya slow learner dapat di klasifikasikan atas tiga masa
1.      Masa sebelum di Lahirkan (Masa Parental)
Masa sebelum di lahirkan disebut masa parental, yaitu proses kelainan pada pusat susunan syaraf anak telah terjadi semasa masih dalam kandungan perut ibunya. Hal ini mungkin terjadi akibat dari infeksi penyakit dari ibu misal
a)      Penyakit sipilis
b)      Obat-obatan yang di makan si ibu
c)      Kelainan pada kelenjar gondok yang mengakibatkan pertumbuhan kurang wajar
2.      Masa Kelahiran (Masa Natal)
Proses kelainan pusat susunan syaraf pada anak yang waktu di lahirkan terjadi karena:
a)      Bayi yang mengalami kelahiran yang terlalu lama, hingga bayi menderita kekurangan zat asam, hal ini akan mempengaruhi sel-sel syaraf otak
b)      Akibat pendarahan pada otak yang terjadi karena sulitnya proses kelahiran yang terpaksa di bantu dengan mempergunakan alat
c)      Bayi tidak dapat segera menangis setelah lahir, yang mengkibatkan lambatnya bayi untuk memulai bernafas secara efektif.
3.      Masa Setelah di Lahirkan (Masa Postnatal)
Masa Postnatal adalah keadaan anak setelah di lahirkan itu dalam keadaan normal, tapi karena adanya suatu hal sehingga terjadilah kerusakan pada otak yang dapat terlihat atau nampak dalam kemundurannya dari kecerdasan anak itu. Keadaan itu mungkin terjadi akibat kecelakaan, penyakit akut, sehingga mengakibatkan pendarahan di otak atau peradangan pada selaput otak.
Kesulitan belajar yang di alami oleh anak SD :
·         Hyperactive/hiperaktif
Ciri anak ini tidak bisa duduk diam di kelas. Anak ini terus bergerak. Kadang anak ini berlarian, meloncat, bahkan berteriak-teriak. Anak ini sulit di kontrol untuk melakukan aktivitas secara
teratur dan tertib. Anak ini suka mengganggu teman sekelasnya.
·         Distractibility Child
Tipe anak ini cenderung cepat bosan, mudah mengalihkan perhatiannya ke berbagai objek lain di kelas, mudah dipengaruhi, dan sulit memusatkan perhatian pada kegiatan yang berlangsung di kelas.
·         Poor Self Concept
Ciri anak ini pendiam, sangat perasa/ sensitif, mudah tersinggung. Sikapnya pasif dan
cenderung tidak berani bertanya, karena merasa diri tidak mampu, dan kurang bergaul,
·         Impulsive
Di kelas acapkali dijumpai anak yang cepat bereaksi. Anak serupa ini langsung berbicara, tanpa menghiraukan pertanyaan guru. Jawaban spontan, kurang mendukung kemampuan berfikir logis. Anak ini berteriak pada saat menjawab, ingin menunjukkan diri sebagai anak pandai, namun jawaban/ reaksinya mencerminkan ketidakmampuannya. Jawabannya tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.
·         Distractive Behavior
Wah, anak ini tipe perusak. Sikapnya agresif ke arah negatif, suka membanting atau melempar. Anak ini termasuk anak yang bermasalah (trouble maker). Sikap mudah tersinggung dengan temperamen yang tinggi dan suka merusak.
·         Dependency
Ciri anak ini tidak dapat tinggal di kelas tanpa ditemani oleh ibunya. Ketergantungan ini dapat disebabkan sikap ibu yang sangat melindungi anak sehingga saat ke sekolahpun harus ditemani oleh ibu.
·         Withdrawl
Ciri anak ini adalah pemalu dan menganggap dirinya bodoh, sehingga malu pergi ke sekolah. Harga diri yang rendah disebabkan karena latarbelakang sosial ekonomi orang tua yang rendah.
·         Underachiever
Anak ini tidaklah termasuk anak “bodoh” atau “tolol”. meskipun semangat belajarnya sangat rendah, sering melupakan PR, dan hasil ulangannya selalu rendah. Anak ini potensi intelektualnya diatas rata-rata. Guru diharapkan memberi perhatian yang serius kepada anak yang berprestasi di bawah kemampuan ini
·         Overachiever
Karakteristik anak ini memiliki motivasi belajar yang tinggi, cepat merespon dan acapkali enggan untuk menerima kritik. Sikapnya agak sombong serta merespon dengan sangat cepat. Anak ini tidak dapat menerima kegagalan dirinya
·         Slow Learner
Anak ini acapkali malas, kalau ditanya biasanya membutuhkan waktu lama untuk menjawabnya, sering lupa mengerjakan tugasnya, kalaupun dikerja biasanya tidak tuntas, cara berpikirnya lamban.
·         Social Interception
Sikap anak seperti ini “Cuek”. Ia kurang peka terhadap lingkungannya, sulit membaca ekspresi guru dan teman-temannya, kaku dalam bergaul dengan teman-temannya. Dengan demikian, anak ini sering “dikucilkan” oleh teman-teman disekitarnya.


B.      Penyebab siswa Kurang Motifasi Belajar

Motivasi ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.
• Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
• Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
ada faktor yang paling sering mengakibatkan “mati”-nya semangat belajar tersebut :
1. Siswa menanggap pelajaran t
ersebut tidak perlu (tidak berguna)
2. Penggaruh dari sifat staff penggajar
3. Kepenatan atas gaya / sistem belajar yg diterapkan
4. Fasilitas / prasarana pembelajaran yang kurang memadai
5. Suhu ruangan / Cuaca (hal ini kurang logis namun menurut saya tidak karena apabila udaranya sejuk / dingin siswa menjadi mengantuk)
Dalam permasalahan secara umum, kunci untuk membangkitkan movitivasi belajar siswa terdapat pada staf penggajar.
Berdasarkan sudut pandang psikologis, motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik.
Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru.
Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan.
Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi sang murid sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh para staf pendidik untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, yaitu sebagai berikut:

1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
7. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
8. Menggunakan metode yang bervariasi (jangan terlalu monotone dalam mengajar)
9. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
10. Menggunakan gambar dalam proses menerangkan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa jenuh siswa
11. Menggunakan lelucon / bercanda. Sebagai bentuk “refreshing” dan untuk mendapatkan perhatian siswa kembali








D. Kesimpulan
          Pada dasarnya konsep kesulitan belajar memiliki ruang lingkup yang cukup luas dan dapat di alami oleh seluruh anak, baik anak yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Dan di batasi pada tiga jenis kesulitan belajar yang umum di alami oleh anak SD . dan masalah kurangnya motifasi belajar sangatlah kompleks, dalam permasalahan secara umum, kunci untuk membangkitkan motifasi belajar siswa terletak pada tenaga pendidik.

E. Daftar Pustaka
Haniah.1993.diagnosis kesulitan belajar
Mulyono,abdurrahman. 1996. Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar:jakarta.