BAB II
PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN BK
a.
Perkembangan Bimbingan Konseling di Indonesia
Perkembangan layanan bimbingan konseling di Indonesia berbeda dengan di Amerika,
perkembangan layanan bimbingan di Amerika dimulai dari usaha perorangan dan
pihak swasta, kemudian berangsur-angsur menjadi usaha pemerintah, sementara di
Indonesia Perkembangannya dimulai dengan kegiatan di sekolah dan usaha- usaha
pemerintah layanan Bimbingan Konseling di Indonesia mulai dibicarakan secara
terbuka sejak tahun 1962. Perumusan dan pencantuman resmi didalam rencana
pembelajaran disusun dengan berbagai kegiatan pengembangan layanan bimbingan
konseling di sekolah. Seperti rapat kerja, penataran dan loka karya. dari usaha
ini adalah didirikannya jurusan bimbingan dan penyuluhan di fakultas Pendidikan
IKIP ( Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan ), salah satu yang membuka jurusan
bimbingan dan penyuluhan adalah IKIP Bandung,yaitu pada tahun 1963. IKIP Bandung
sekarang udah berganti nama yaitu Universitas Pendidikan Indonesia.
Pada tahun 1970, atau 1971 peranan bimbingan mendapat perhatian menjadi
gagasan sekolah pembangunan ini kemudan dituangkan dalam program sekolah
menengah pembangunan persiapan (SMPP), yang berupa proyek percobaan dan
peralihan dari sistem persekolahan lama menjadi sekolah pembangunan.
Pembentukan SMPP ini dimaktubkan dalam surat mentri pendidikan dan kebudayaan
Nomor 0199/0/1973. Untuk melaksanakan bimbingan dan penyuluhan di SMPP ini
telah menyusun program bimbingan dan penyuluhan SMPP.
Badan pengembangan pendidikan Bandung dan Jakarta telah berhasil menyusun
dua naskah penting dalam sejarah perkembangan layanan bimbingan di Indonesia
yaitu:
1. Pola dasar rencana dan pengembangan program bimbingan dan penyuluhan
melalui proyek-proyek perintis sekolah pembangunan.
2. Pedoman pelayanan bimbingan pada proyek-proyek sekolah perintis
pembangunan.
Secara formal bimbingan dan konseling di sekolah di programkan di sekolah
sejak diberlakukanny kurikulum 1975, yang menyatakan bimbingan dan penyuluhan
secara integral dalam pendidikan di sekolah. Pada tahun 1975 berdiri ikatan
petugas bimbingan Indonesia (IPBI) di Malang. Yang memberi pengaruh terhadap
perluasan program bimbingan di sekolah.
b. Perkembangan layanan BK di
Amerika
Sampai awal
abad ke 20 belum ada konselor di sekolah gerakan bimbingan di sekolah mulai
berkembang sebagai dampak dari refolusi industri, dan keragaman latar belakang
para siswa yang masuk ke sekolah-sekolah negeri. Pada tahun 1898 Jesse B. Davis
seorang konselor sekolah di Detroit mulai memberikan pelayanan konseling
pendidikan dan pekerjaan di SMA.
Pada tahun 1950 terjadi peristiwa peluncuran Sputnik I Uni Soviet, warga
Negara Amerika Serikat berfikir bahwa peristiwa ini merupakan isyarat tentang
dominasi Uni Soviet dalam bidang teknologi industry dan bidang ilmiah lainnya.
Pada bulan September tahun 1958 kongres menyususun undang-undang pertahanan
pendidikan nasional undang-undang ini. Memberikan kewenagan kepada pemerintah
untuk mengadakan dana bagi pendidikan, seperti untuk pelatihan para konselor
SLTP dan SLTA dan mengembangkan program testing, program konseling sekolah dan
program bimbingan lainnya.
Selama tahun 1960, 1970, dan 1980-an, telah terjadi perkembangan dalam
peran dan fungsi konselor sekolah. Pada tahun 1975 The Education Act For All
Handicaped Children menyediakan dana untuk memberikan layanan pendidikan secara
khusus kepada anak-anak cacat. Setelah Perang Dunia II, bimbingan dan
konseling lebih menunjukkan manfaatnya
bagi masyarakat. Bimbingan dan konseling banyak bergerak di lapangan
ketentaraan.
B.
BK PERKEMBANGAN / KOMPREHENSIF
a.
Pengertian
Bimbingan
komprehensif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik melalui layanan
dasar bimbingan, layanan responsive, layanan perencanaan individual dan
dukungan system sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
b. Tujuan
Secara umum
tujuan dari pola bimbingan 17+ dan bimbingan komprehnsif adalah
sama, yaitu membantu peserta didik mengenal bakat , minat , dan kemampuannya,
serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan
merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja. Secara khusus bertujuan
untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan
serta memberikan arah kerja atau sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK
/ konselor. Akan tetapi bimbingan komprehensif juga bertujuan untuk
meengembangkan pola 17+ yang ada sekarang.
c.
Fungsi
v Fungsi pemahaman, yaitu fungsi
bimbingan yang akan dapat menghasilkan pemahaman tentang diri siswa yang dapat
digunakan dalam rangka pengembangan siswa.
v Fungsi pencegahan, yaitu fungsi
bimbingan yang bermaksud agar siswa tidak mengalami sesuatu kesulitan.
v Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi
bimbingan dalam membantu sisiwa untuk dapat menyesuaikan diri denagn
lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
v Fungsi pemecahan, yaitu fungsi
bimbingan yang membantu memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan data
tentang latar belakang timbulnya masalah.
d.
Layanan
dan strategi
v Layanan dasar bimbingan
Layanan dasar bimbingan adalah
layanan bimbingan yang bertujuan membantu seluruh siswa mengembangkan perilaku
efektif dan meningkatkan ketrampilan-ketrampilan hidupnya. Isi layanan dasar
bimbingan sebagai berikut :
·
Keimanan
dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME.
·
Kerja
sama dalam kelompok dan .
·
Peranan
soaial laki-laki dan poerempuan .
·
Penerimaan
keadaan diri dan penggunanannya secara efektif.
·
Pengembangan
sikap dan perilaku emosional yang mantap.
·
Persiapan
diri kearah kemandirian ekonomi.
·
Pemilihan
dan persiapan kerja.
·
Pengembangan
sikap positif terhadap perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
·
Pengembangan
ketrampilan intelektual dan pemahaman konsep-konsep yang. diperlukan untuk
menjadi warga Negara yang baik.
·
Pengembangan
sikap dan perilaku social yang bertanggung jawab.
·
Pemahaman
nilai-nilai dan etika hidup bermasyarakat.
Strategi, teknik, dan manajemen
·
Bimbingan
klasikal
·
Bimbingan
kelompok
·
Kolaborasi
konselor guru
·
Kolaborasi
orang tua
·
Teknik
lainnya
v Layanan Responsif
Layanan responsive adalah layanan
bimbingan yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat
penting oleh siswa pada saat ini. Layanan ini lebih preventif atau mungkin
kuratif. Isi layanan responsive adalah :
·
Bidang
pendidikan
·
Bidang
belajar
·
Bidang
social
·
Bidang
pribadi
·
Bidang
disiplin
·
Bidang
narkotika
·
Bidang
perilaku seksual
Strategi, teknik, dan manajemen
·
Konsultasi
·
Konseling
individu
·
Konseling
krisis
·
Rujukan
·
Bimbingan
teman sebaya
·
Teknik
lainnya
v Layanan Perencanaan Individual
Layanan
perencanaan individual adalah upaya bimbingan yang bertujuan membantu seluruh
siswa membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karier, dan
kehidupan social pribadinya. Isi dari layanan perencanaa individual adalah :
·
Bidang
pendidikan
·
Bidang
karier
·
Bidang
social pribadi
Strategi,
teknik, dan manajemen
·
Penilaian
Individu/Kelompok
·
Bantuan
Individu/Kelompok
·
Teknik
lainnya
v Dukungan Sistem
Dukungan
sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan,
memelihara, serta meningkatkan program bimbingan .
Srategi,
teknik, dan manajemen
·
Pengembangan Profesi Konsultasi, Kolaborasi
·
Sistem
manajemen
·
Kesepakatan
·
Evaluasi
akuntabiliti
C.
POLA 17+
a.
Pengertian 17+
Pola bimbingan dan konseling
17+ adalah program bimbingan dan
konseling / pemberian bantuan kepada
peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9 layanan, 6 layanan
pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.
b.
Layanan Yang
Ada Dalam Pola 17+
i.
Layanan dan Strategi
v Layanan orientasi, layanan yang di
tujukan untuk peserta didik atau siswa baru guna memberikan pemahaman dan
penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki. Hasil yang
diharapkan dari layanan ini adalah peserta didik dapat menyesuaikan diri
terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan kegiatan lain yang
mendukung keberhasilannya.
v Layanan informasi. Layanan yang
bertujuan untuk membekali peserta didik dengan berbagai pengetahuan dan
pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan,
dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan anggota
masyarakat. Layanan informasi berupaya memenuhi kekurangan seseorang
akan informasi yang dibutuhkan.
v Layanan penempatan dan penyaluran,
yaitu serangkaian kegiatan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
agar dapat menyalurkan/menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah,
kegiatan belajar, penjurusan, kelompok, belajar,pilihan pekerjaan, dll. Sesuai dengan
bakat, minat, kemampuan, serta kondisi fisik dan psikisnya.
v Layanan pembelajaran, yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang
memungkinkan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,
materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya,serta
berbagai aspek tujuan daan kegiatan lainnya yang berguna untuk kehidupannya.
v Layanan konseling perorangan, yaitu
layanan yang memungkinkan peserta didik memperoleh pelayanan secara pribadi
melalui tatap muka dengan konselor atau guru pembimbingdalam rangka pembahasan
dan pengentasan masalah yang di hadapi peserta didik.
v Layanan bimbingan kelompok, yaitu
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara
bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari
narasumber tertentu.
v Layanan konseling kelompok, yaitu
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mempero;eh
kesempatan untuk membicarakan dan menyelesaikan permasalahan yang dialami
melaui dinamika kelompok, terfokus pada masalah pribadi.
v Layanan konsultasi, yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang di berikan kepada seseorang untuk memperoleh
wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani atau
membantu pihak lain.
v Layanan mediasi, yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang
sedang dalam keadaan tidak menemukan kecocokan sehingga membuat mereka saling
bertentangan dan bermusuhan.
ii.
Bimbingan
v Binbingan pribadi, yaitu bidang
layanan pengembangan kemampuan mengatasai masalah-masalaah pribadi dan
kepribadian, berkenaan dengan aspek-aspek intelektual, afektif dan motorik.
v Bimbingan soaial, yaitu bidang
layanan pengembangan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah social, dalam
kehidupan keluarga, disekolah, maupuin di masyarakat juga upaya dalam
berinteraksi dengan masyarakat.
v Bimbingan karier, yaitu layanan yang
merencanakan dan mempersiapkan masa depan karier peserta didik.
v Bimbingan belajar, yaitu layanan
untuk mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses
pembelajaran.
v Bimbingan keberagamaan, yaitu
layanan untuk memilih dan menganut kepercayaan sesuai dengan dirinya.
v Bimbingan keberkeluargaan, yaitu
layanan yang berkenaan dengan masalah keluarga.
iii.
Kegiatan pendukung
v Aplikasi instrumentasi, yaiitu
kegiatan pendukung berupa pengumpilan
data dan keterangan tentang peserta didik dan lingkungan yang lebih luas yang
dilakukan baik dengan tes maupun non tes.
v Himpunan data, yaitu kegiatan untuk
menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan
pengembangan peserta didik.
v Konferensi kasus, yaitu kegiatan
bimbingan dan konseling untuk membahas permaslahan yang dialami oleh peserta
didik dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang
diharapkan dapat meberikan penyelesaian.
v Kunjungan rumah, yaitu kegiatan yang
dilakukan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi
pemecaha masalah yang dialami peserta didik melalui kunjungan rumahnya.
v Alih tangan kasus, yaitu kegiatan
bimbingan dan konseling untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan
tuntas terhadap masalah yang di alami peserta didik dengan memindahkan
penanganan ke pihak yang lebih kompeten dan berwenang.
v Terapi kepustakaan. Yaitu kegiatan
pemecahan masalah dengan buku.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas
dapat disimpulkan bahwa :
v Perkembangan BK adalah sejarah tentang bagaimana
berdirinya bimbingan dan konseling di dunia, diantaranya di Amerika dan
Indonesia. Dan seiring berjalannya waktu, bimbingan dan konseling berkembang di
seluruh dunia dalam bidang konseling dan penyuluhan.
v Bimbingan komperehensif merupakan suatu pemberian bantuan
kepada peserta didik dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dan juga
mengarahkan kemana arah yang harus dipilihnya.
v Pola bimbingan dan konseling 17+
adalah program bimbingan dan konseling / pemberian bantuan kepada peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9
layanan, 6 layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.
B. Saran
Sebaiknya konselor disekolah dapat memilih pola yang
cocok untuk diterapkan disekolah tersebut. Untuk pihak sekolah sebaiknya dapat
memisahkan antara konselor dan tata tertib agar tidak timbul anggapan bahwa
guru bimbingan dan konseling adalah polisi sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Syamsu
&Nurihsan, juntika.2010.landasan bimbingan dan konseling.bandung :
PT.REMAJA ROSDAKARYA
Lufensio-trio.blogspot.com mei 2012,17:21
Prayitno dan Erman amti,2006.Dasar-dasar Bimbingan dan
Konseling.jakarta : Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar