Blogger Widgets konseling! YES WE CAN!: perkembangan BK, BK Perkembangan/Komprehensif dan Pola 17+

Kamis, 18 September 2014

perkembangan BK, BK Perkembangan/Komprehensif dan Pola 17+



BAB II
PEMBAHASAN

A.    PERKEMBANGAN  BK
a. Perkembangan Bimbingan Konseling di Indonesia
Perkembangan layanan bimbingan konseling di Indonesia berbeda dengan di Amerika, perkembangan layanan bimbingan di Amerika dimulai dari usaha perorangan dan pihak swasta, kemudian berangsur-angsur menjadi usaha pemerintah, sementara di Indonesia Perkembangannya dimulai dengan kegiatan di sekolah dan usaha- usaha pemerintah layanan Bimbingan Konseling di Indonesia mulai dibicarakan secara terbuka sejak tahun 1962. Perumusan dan pencantuman resmi didalam rencana pembelajaran disusun dengan berbagai kegiatan pengembangan layanan bimbingan konseling di sekolah. Seperti rapat kerja, penataran dan loka karya. dari usaha ini adalah didirikannya jurusan bimbingan dan penyuluhan di fakultas Pendidikan IKIP ( Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan ), salah satu yang membuka jurusan bimbingan dan penyuluhan adalah IKIP Bandung,yaitu pada tahun 1963. IKIP Bandung sekarang udah berganti nama yaitu Universitas Pendidikan Indonesia.
Pada tahun 1970, atau 1971 peranan bimbingan mendapat perhatian menjadi gagasan sekolah pembangunan ini kemudan dituangkan dalam program sekolah menengah pembangunan persiapan (SMPP), yang berupa proyek percobaan dan peralihan dari sistem persekolahan lama menjadi sekolah pembangunan. Pembentukan SMPP ini dimaktubkan dalam surat mentri pendidikan dan kebudayaan Nomor 0199/0/1973. Untuk melaksanakan bimbingan dan penyuluhan di SMPP ini telah menyusun program bimbingan dan penyuluhan SMPP.
Badan pengembangan pendidikan Bandung dan Jakarta telah berhasil menyusun dua naskah penting dalam sejarah perkembangan layanan bimbingan di Indonesia yaitu:
1. Pola dasar rencana dan pengembangan program bimbingan dan penyuluhan melalui proyek-proyek perintis sekolah pembangunan.
2. Pedoman pelayanan bimbingan pada proyek-proyek sekolah perintis pembangunan.
Secara formal bimbingan dan konseling di sekolah di programkan di sekolah sejak diberlakukanny kurikulum 1975, yang menyatakan bimbingan dan penyuluhan secara integral dalam pendidikan di sekolah. Pada tahun 1975 berdiri ikatan petugas bimbingan Indonesia (IPBI) di Malang. Yang memberi pengaruh terhadap perluasan program bimbingan di sekolah.
            b. Perkembangan layanan BK di Amerika
                        Sampai awal abad ke 20 belum ada konselor di sekolah gerakan bimbingan di sekolah mulai berkembang sebagai dampak dari refolusi industri, dan keragaman latar belakang para siswa yang masuk ke sekolah-sekolah negeri. Pada tahun 1898 Jesse B. Davis seorang konselor sekolah di Detroit mulai memberikan pelayanan konseling pendidikan dan pekerjaan di SMA.
Pada tahun 1950 terjadi peristiwa peluncuran Sputnik I Uni Soviet, warga Negara Amerika Serikat berfikir bahwa peristiwa ini merupakan isyarat tentang dominasi Uni Soviet dalam bidang teknologi industry dan bidang ilmiah lainnya.
Pada bulan September tahun 1958 kongres menyususun undang-undang pertahanan pendidikan nasional undang-undang ini. Memberikan kewenagan kepada pemerintah untuk mengadakan dana bagi pendidikan, seperti untuk pelatihan para konselor SLTP dan SLTA dan mengembangkan program testing, program konseling sekolah dan program bimbingan lainnya.
Selama tahun 1960, 1970, dan 1980-an, telah terjadi perkembangan dalam peran dan fungsi konselor sekolah. Pada tahun 1975 The Education Act For All Handicaped Children menyediakan dana untuk memberikan layanan pendidikan secara khusus kepada anak-anak cacat. Setelah Perang Dunia II, bimbingan dan konseling  lebih menunjukkan manfaatnya bagi masyarakat. Bimbingan dan konseling banyak bergerak di lapangan ketentaraan.




B.     BK PERKEMBANGAN / KOMPREHENSIF
a.       Pengertian
Bimbingan komprehensif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik melalui layanan dasar bimbingan, layanan responsive, layanan perencanaan individual dan dukungan system sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
b.      Tujuan
                 Secara umum tujuan dari pola bimbingan 17+ dan bimbingan komprehnsif adalah sama, yaitu membantu peserta didik mengenal bakat , minat , dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja. Secara khusus bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan serta memberikan arah kerja atau sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK / konselor. Akan tetapi bimbingan komprehensif juga bertujuan untuk meengembangkan pola 17+ yang ada sekarang.
c.       Fungsi
v  Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang akan dapat menghasilkan pemahaman tentang diri siswa yang dapat digunakan dalam rangka pengembangan siswa.
v  Fungsi pencegahan, yaitu fungsi bimbingan yang bermaksud agar siswa tidak mengalami sesuatu kesulitan.
v  Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu sisiwa untuk dapat menyesuaikan diri denagn lingkungan  keluarga, sekolah dan masyarakat.
v  Fungsi pemecahan, yaitu fungsi bimbingan yang membantu memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan data tentang latar belakang timbulnya masalah.
d.      Layanan dan strategi
v  Layanan dasar bimbingan
               Layanan dasar bimbingan adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu seluruh siswa mengembangkan perilaku efektif dan meningkatkan ketrampilan-ketrampilan hidupnya. Isi layanan dasar bimbingan sebagai berikut :
·            Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME.
·            Kerja sama dalam kelompok dan .
·            Peranan soaial laki-laki dan poerempuan .
·            Penerimaan keadaan diri dan penggunanannya secara efektif.
·            Pengembangan sikap dan perilaku emosional yang mantap.
·            Persiapan diri kearah kemandirian ekonomi.
·            Pemilihan dan persiapan kerja.
·            Pengembangan sikap positif terhadap perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
·            Pengembangan ketrampilan intelektual dan pemahaman konsep-konsep yang. diperlukan untuk menjadi warga Negara yang baik.
·            Pengembangan sikap dan perilaku social yang bertanggung jawab.
·            Pemahaman nilai-nilai dan etika hidup bermasyarakat.
Strategi, teknik, dan manajemen
·         Bimbingan klasikal
·         Bimbingan kelompok
·         Kolaborasi konselor guru
·         Kolaborasi orang tua
·         Teknik lainnya
v  Layanan Responsif
Layanan responsive adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh siswa pada saat ini. Layanan ini lebih preventif atau mungkin kuratif. Isi layanan responsive adalah :
·         Bidang pendidikan
·         Bidang belajar
·         Bidang social
·         Bidang pribadi
·         Bidang disiplin
·         Bidang narkotika
·         Bidang perilaku seksual

Strategi, teknik, dan manajemen
·         Konsultasi
·         Konseling individu
·         Konseling krisis
·         Rujukan
·         Bimbingan teman sebaya
·         Teknik lainnya

v  Layanan Perencanaan Individual
Layanan perencanaan individual adalah upaya bimbingan yang bertujuan membantu seluruh siswa membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karier, dan kehidupan social pribadinya. Isi dari layanan perencanaa individual adalah :
·         Bidang pendidikan
·         Bidang karier
·         Bidang social pribadi
Strategi, teknik, dan manajemen
·         Penilaian Individu/Kelompok
·         Bantuan Individu/Kelompok
·         Teknik lainnya
v  Dukungan Sistem
Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara, serta meningkatkan program bimbingan .
Srategi, teknik, dan manajemen
·         Pengembangan  Profesi Konsultasi, Kolaborasi
·         Sistem manajemen
·         Kesepakatan
·         Evaluasi akuntabiliti





C.     POLA 17+
a.       Pengertian 17+
Pola bimbingan dan konseling 17+  adalah program bimbingan dan konseling / pemberian bantuan kepada  peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9 layanan, 6 layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.



b.      Layanan Yang Ada Dalam Pola 17+
                                i.            Layanan dan Strategi
v  Layanan orientasi, layanan yang di tujukan untuk peserta didik atau siswa baru guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki. Hasil yang diharapkan dari layanan ini adalah peserta didik dapat menyesuaikan diri terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan kegiatan lain yang mendukung keberhasilannya.
v  Layanan informasi. Layanan yang bertujuan untuk membekali peserta didik dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan anggota masyarakat. Layanan informasi berupaya memenuhi kekurangan seseorang akan informasi yang dibutuhkan.
v  Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu serangkaian kegiatan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik agar dapat menyalurkan/menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah, kegiatan belajar, penjurusan, kelompok, belajar,pilihan pekerjaan, dll. Sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta kondisi fisik dan psikisnya.
v  Layanan pembelajaran, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya,serta berbagai aspek tujuan daan kegiatan lainnya yang berguna untuk kehidupannya.
v  Layanan konseling perorangan, yaitu layanan yang memungkinkan peserta didik memperoleh pelayanan secara pribadi melalui tatap muka dengan konselor atau guru pembimbingdalam rangka pembahasan dan pengentasan masalah yang di hadapi peserta didik.
v   Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu.
v  Layanan konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mempero;eh kesempatan untuk membicarakan dan menyelesaikan permasalahan yang dialami melaui dinamika kelompok, terfokus pada masalah pribadi.
v  Layanan konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang di berikan kepada seseorang untuk memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani atau membantu pihak lain.
v  Layanan mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang sedang dalam keadaan tidak menemukan kecocokan sehingga membuat mereka saling bertentangan dan bermusuhan.
                              ii.            Bimbingan
v  Binbingan pribadi, yaitu bidang layanan pengembangan kemampuan mengatasai masalah-masalaah pribadi dan kepribadian, berkenaan dengan aspek-aspek intelektual, afektif dan motorik.
v  Bimbingan soaial, yaitu bidang layanan pengembangan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah social, dalam kehidupan keluarga, disekolah, maupuin di masyarakat juga upaya dalam berinteraksi dengan masyarakat.
v  Bimbingan karier, yaitu layanan yang merencanakan dan mempersiapkan masa depan karier peserta didik.
v  Bimbingan belajar, yaitu layanan untuk mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses pembelajaran.
v  Bimbingan keberagamaan, yaitu layanan untuk memilih dan menganut kepercayaan sesuai dengan dirinya.
v  Bimbingan keberkeluargaan, yaitu layanan yang berkenaan dengan masalah keluarga.
                            iii.            Kegiatan pendukung
v  Aplikasi instrumentasi, yaiitu kegiatan pendukung berupa  pengumpilan data dan keterangan tentang peserta didik dan lingkungan yang lebih luas yang dilakukan baik dengan tes maupun non tes.
v  Himpunan data, yaitu kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik.
v  Konferensi kasus, yaitu kegiatan bimbingan dan konseling untuk membahas permaslahan yang dialami oleh peserta didik dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat meberikan penyelesaian.
v  Kunjungan rumah, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi pemecaha masalah yang dialami peserta didik melalui kunjungan rumahnya.
v  Alih tangan kasus, yaitu kegiatan bimbingan dan konseling untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas terhadap masalah yang di alami peserta didik dengan memindahkan penanganan ke pihak yang lebih kompeten dan berwenang.
v  Terapi kepustakaan. Yaitu kegiatan pemecahan masalah dengan buku. 















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
v  Perkembangan BK adalah sejarah tentang bagaimana berdirinya bimbingan dan konseling di dunia, diantaranya di Amerika dan Indonesia. Dan seiring berjalannya waktu, bimbingan dan konseling berkembang di seluruh dunia dalam bidang konseling dan penyuluhan.
v  Bimbingan komperehensif merupakan suatu pemberian bantuan kepada peserta didik dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dan juga mengarahkan kemana arah yang harus dipilihnya.
v  Pola bimbingan dan konseling 17+  adalah program bimbingan dan konseling / pemberian bantuan kepada  peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9 layanan, 6 layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.


B.     Saran
Sebaiknya konselor disekolah dapat memilih pola yang cocok untuk diterapkan disekolah tersebut. Untuk pihak sekolah sebaiknya dapat memisahkan antara konselor dan tata tertib agar tidak timbul anggapan bahwa guru bimbingan dan konseling adalah polisi sekolah.















DAFTAR PUSTAKA


      Yusuf, Syamsu &Nurihsan, juntika.2010.landasan bimbingan dan konseling.bandung : PT.REMAJA ROSDAKARYA
Lufensio-trio.blogspot.com mei 2012,17:21
Prayitno dan Erman amti,2006.Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.jakarta : Rineka Cipta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar