1.1 Pengertian
Metode Penelitian Pendidikan
Secara
umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu
diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu. Cara ilmiah
berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu
rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu
dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran
manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang
digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh
melalui penelitian itu adalah data empiris yang mempunyai kriteria tertentu
yaitu valid. Valid menunjukan derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya
terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan olehpeneliti.
Untuk
mendapatkan data yang langsung valid dalam penelitian sulit dilakukan, oleh
karena itu data yang telah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat
diuji melalui pengujian reliabilitas dan obyektivitas.
Data
yang valid pasti reliable dan objektif. Reliable berkenaan dengan derajad
konssistensi/keajegan data dalam interval waktu tertentu. Objektivitas
berkenaan dengan interpersonal agreement (kesepakatan antar banyak orang). Bila
banyak orang yang menyatakan bahwa kegagalan bangsa Indonesia membangun sumber
daya manusia karena lemahnya pendidikan, maka data tersebut adalah objektif.
Data
yang reliable belum tentu valid, misalnya Kepala Sekolah SMK sering menyatakan bahwa lulusannya tidak
banyak yang segera mendapatkan pekerjaan karena lulusan malas mencari
informasi. Hal ini diucapkan secara konsisten tetapi berbohong, sehingga data
tersebut terlihat reliable (konsisten) tetapi tidak valid. (Yang bener murid
tidak segera mendapat pekerjaan karena lulusan kurang kompeten, sudah mendaftar
berkali-kali tetapi tidak lulus seleksi).
Data
yang objektif belum tentu valid, misalnya 99% dari sekelompok orang menyatakan
bahwa si A adalah murid yang paling malas disekolah, dan 1% menyatakan paling
rajin. Padahal yang benar justru yang hanya 1% yang menyatakan bahwa A adalah
murid yang rajin. Pernyataan kelompok tersebut terlihat objektif (disepakati
99%) tetapi tidak valid.
Setiap
penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan
penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan
pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah
data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian
berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguan
terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti
memperdalam dan memperluaspengetahuan yang telah ada.
Penelitian
pendidikan yang bersifat penmuan misalnya menemukan metode mengajar matematika
yang efektif, efisien, dan menyenangkan; media pendidikan, system evaluasi,
kriteria gyry SMK yang professional, dan lain-lain. Penelitian yang bersifat
mengembangkan misalnya, mengembangkan metode mengajar yang telah ada sehingga
menjadi lebih efektif. Penelitian yang bersifat pembuktian, misaknya
membuktikan keragu-raguan terhadap metode mengajar yang diimpor dari luar
apakah efektif untuk Indonesia atu tidak.
Secara
umum data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu
masalah atau informasi yang tidak diketahuidan selanjutnya menjadi tahu,
memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi
berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.
Penelitian
yang akan digunakan untuk memahami masalah misalnya, penelitian tentang
sebab-sebab mengapa setelah60 tahun Indonesia merdeka, tetapi sumber daya
manusia kita kalah dengan Negara tetangga, mengapa Negara kita yang kaya sumber
daya alam tetapi masyarakatnya banyak yang kelaparan. Penelitian yang bersifat
memecahkan masalah misalnya, penelitian untuk menemukan model pendidikan yang
efektif yang dapat meningkatkan kualitas sumber dayamanusia Indonesia.
Penelitian yang bersifat antisipasi masalah misalnya penelitian untuk mencri
cara agar setelah pengumuman ujian atau kenaikan kelas anak-anak tidak
hura-hura dijalan.
Dapat
dikemukakan bahwa metode penelitian pendidikan dapat diartikan cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan yang ditemukan , dikembangkan
dan dibuktikan, suatu pengetahuan terentu sehingga pada gilirannya dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
1.2 Jenis-Jenis Metode Penelitian
Jenis-jenis
penelitian dapat dikelompokkan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat
eksplanasi dan waktu. Menurut bidang, penelitian dapat dibedakan menjadi
penelitian akademis, professional dan institusional. Dari segi tujuan
penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian murni dan terapan. Dari segi
metode penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian survey, exposifacto,
eksperimen, naturalistic, policy research, evaluation, research, action
research, sejarah dan research an development.dari level of expalantion dapat
dibedakan menjadi penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Dari segi
waktu dapat dibedakan menjadi penelitian cross sectional dan longitudinal.
Bidang
penelitian akademik yaitupenelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam
membuat skripsi, tesis, disertasi. Penelitian ini merupakan sarana edukatif
sehingga lebih mementingkan validitas internal. Penelitian professional yaitu
penelitian yang dilakukan oleh orang yang berprofesi sebagai peneliti termasuk
dosen tujuannya untuk mendapatkan pengetahuan baru. Penelitian instisusional
yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat
digunakan untuk pengembangan lembaga. Hasil penelitian lebih meneknkan pada
validitas eksternal, variable lengkap dan kecanggihan analisis disesuaikan
untuk pengambilan keputusan.
Jenis-jenis metode
penelitian juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat
kealamiahan objek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat
diklasifikasikan menjadi penelitian dasar , penelitian terapan dan penelitian
pengembangan. Berdasarkan tingkat kealamiahan, eksperimen, survey, dan
naturalistik.
Penelitian
dasar bertujuan untuk mengembangan teori dan tidak memperhatikan keguaan yang
langsug bersifat praktis dilakukan pada laboratorium yang kondisinya terkontrol
secara ketat. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji
dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan
masalah-masalah praktis.
Borg
dan Gall (dalam Sugiyono, 2013;9) penelitian dan pengembangan merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk
yang digunakan dalam pendidikan dan pengajaran.
Penelitian
dan pengembangan merupakan jembatan antara penelitian dasar dan terapan dimana
penelitian dasar bertujuan untuk “to discover new knowlage about fundamental
phenomena” dan applied research bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang
secara praktis dapat diaplikasikan walaupun penelitian terapan juga mengembangkan
produk. Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan
dan memvalidasi suatu produk.
Metode
penelitian eksperimen sangat tidak alamiah/natural karena tempat penelitan
dilaboratorium dalam kondisi yang terkontrol sehingga tidak terdapat pengaruh
dari luar. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh treatment tetentu. Metode survey digunakan untuk mendapatkan
data dari tempat tertentu yang alamiah tetapi penelti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data
misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur. Metode
penelitian naturakistik/kuantitatif digunakan untuk meneliti tempat yang
alamiah dan penelitian tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam mengumpulkam
data bersifat emic, yaiu berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan
pandangan peneliti.
1.3 Pengertian
Metode penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Metode kuantitatif sering dinamakan
metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunaan sehingga sudah
mentradisi sebagai meode untuk penelitian.; positivistic, karena berlandaskan
pada filsafat positivism; scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis; dan metode
discovery karena dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru; metode
tersebut dinamakan kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik. Selanjutnya metode kualitatif sering dinamakan
sebagai metode baru karena popularitasnya belum lama, postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat postpositivisme; artistic karena proses penelitian
lebih bersifat seni dan interpretive research karena data hasil penelitian
lebih berkenaan dengan interprestasiterhadap data yang ditemukan dilapangan.
Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotensis yang
telah ditetapkan. Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena dapat
diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan
gejala bersifat sebab akibat. Metode penelitian kualitatif sering disebut
metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang
alamiah ( natural seting). Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai
paradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai
sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna. Dalam penelitian
kualitatif instrumennya adalah orang atau human
instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Teknik pengumpulan data bersifat
trianggulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara
gabungan/simultan. Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan
fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi
hipotesis atau teori.
1.4 Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif
Untuk memahami metode penelitian kuantitatif dan
kualitatif secara lebih mendalam, maka harus diketahui perbedaannya. Perbedaan
antara metode kualitatif dengan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan
tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif yaitu :
1. Perbedaan Aksioma
Aksioma
adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan kualitatif meliputi
aksioma tentang realitas, hubungan penelitian dengan yang diteliti, hubungan
variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.
a. Sifat Realitas
Realitas
dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat diamati dengan panca indera,
dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk warna, dan perilaku, tidak berubah,
dapat diukur, dan diverivikasi.
b. Hubungan penelitian dengan yang diteliti
Pada umumnya
penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan informasi, (buku
kedalaman). Hasil penelitian kualitatif dapat ditransferkan atau diterapkan di
tempat lain, manakala kondisi tempat lain tersebut tidak jauh berbeda denagn
tempat penelitian.
c.
Peranan
Nilai
Dalam
interaksi ini baik peneliti maupun sumber data memiliki latar belakang,
pandangan, kepentingan dan persepsi berbeda-bada. Dalam penelitian kuantitatif,
karena penelitian tidak berinteraksi sumber data, maka akan terbebas dari
nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data.
2.
Karakteristik
penelitian
Karakteristik
penelitian kuanlitatif menurut Bogdan and Biklen (1982) adalah seperti berikut
:
a.
Qualitative
research has the natural setting as the direct source of data and researcher is
the key instrument.
b.
Qualitative
research is descriptive. The data collected is in the form of words of pictures
rather than number.
c.
Qualitative
research are concerned with process rather than simply with outcomes or
products.
d.
Qualitative
research tend to analyze their data inductively.
e.
“
Meaning” is of essential to the qualitative approach
KARAKTERISTIK
METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF
No
|
Metode Kuantitatif
|
Metode Kualitatif
|
1
|
A.
Desain
a.
Spesifik,jenis,rinci
b.
Ditentukan secara mantap sejak awal.
c.
Menjadi pegangan langkah demi langkah
|
A.
Desain
a.
Umum.
b.
Fleksibel
c.
Berkembang, dan muncul dalam proses penelitian
|
2
|
B.
Tujuan
a.
Menunjukan hubungan antar variabel
b.
Menguji teori
c.
Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
|
B. Tujuan
a.
Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif.
b.
Menemukan teori
c.
Menggambarkan realitas yang kompleks
d.
Memperoleh pemahaman makna
|
3
|
C.
Teknik Pengumpulan Data
a.
Kuesioner
b.
Observasi dan wawancara terstruktur
|
C.
Teknik Pengumpulan Data
a.
Participant observation
b.
In depth interview
c.
Dokumentasi
d.
Tringulasi
|
4
|
D.
Instrumen Penelitian
a.
Tes, angket, wawancara terstruktur.
b.
Instrumen yang telah terstandar
|
D.
Instrumen Penelitian
a.
Penelitian sebagai instrumen (human intrument)
b.
Buku catatan, tape recorder, camera, handycam dan lain-lain.
|
5
|
E.
Data
a.
Kuantitatif
b.
Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan
instrumen
|
E.
Data
a.
Deskriptif kualitatif
b.
Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen
dan lain-lain
|
6
|
F.
Sampel
a.
Besar
b.
Representatif
c.
Sedapat mungkin random
d.
Ditentukan sejak awal
|
F.
Sampel/sumber data
a.
Kecil
b.
Tidak representatif
c.
Purposive, snowball
d.
Berkembang selama proses penelitian
|
7
|
G.
Analisis
a.
Setelah selesai pengumpulan data
b.
Deduktif
c.
Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis
|
G.
Analisis
a.
Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian
b.
Induktif
c.
Mencari pola, model, thema, teori
|
8
|
H.
Hubungan dengan Responden
a.
Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif
b.
Kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden
c.
Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan
|
H.
Hubungan denga Responden
a.
Empati, akrap supaya memperoleh pemahaman yang mendalam.
b.
Kedudukan sama bahkan sebagai guru, konsultan
c.
Jangka lama, sampai datanya jenuk dapat ditemukan hipotesis atau teori
|
9
|
I.
Usulan Desain
a.
Luas dan rinci
b.
Literatur yang berhubungan dengan masalah,dan variabel yang diteliti
c.
Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya
d.
Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
e.
Hipotesis dirumuskan dengan jelas
f.
Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan
|
I.
Usulan Desain
a.
Singkat, umum bersifat sementara
b.
Literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama
c.
Prosedur bersifat umum, seperti akan merencanakan tour/piknik
d.
Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan
e.
Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis
f.
Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan
|
10
|
J.
Kapan penelitian dianggap selesai
Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan
|
J.
Kapan penelitian dianggap selesai
Setelah tidak ada data yang dianggap baru/jenuh
|
10
|
K.
Kepercayaan terhadap hasil penelitian
Pengujian validitas dan
reliabilitas instrumen
|
K.
Kepercayaan terhadap hasil penelitian
Pengujian kredibilitas, depenabilitas, prosesdan hasil penelitian
|
3.
Proses
penelitian
Perbedaan
antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif juga dapat dilihat dari
proses penelitian. Proses dalam metode penelitian kuantitatif bersifat linier
dan kuanlitatif bersifat sirkuler.
a.
Proses
penelitian kuantitatif
Penelitian
itu pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah.Masalah merupakan
penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya.
Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode
strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai. Pertimbangan ideal untuk
memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten
yang dikehendaki. Pertimbangan praktis, adalah tersedianya dana,waktu,dan
kemudahan yang lain
Penggunaan
konsep dan teori yang relevan serta pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian
yang mendahului guna menyusun hipotesis merupakan aspek logika.
b.
Proses
penelitian kualitatif
Peneliti
kualitatif belum memiliki masalah, atau keinginan yang jelas, tetapi dapat
langsung memasuki objek/lapangan.setelah memasuki objek peneliti akan melihat
segala sesuatu yg ada di tempat itu secara umum. Pada tahap ini disebut tahap
orientasi atau deskripsi, dengan grand
tour quwstion. Pada tahap ini oeneliti mendeskripsikan apa yang didengar,
dilihat, dirasakan, di tanyakan.
Pada
tahap ke 2 disebut tahap reduksi/fokus.
Pada tahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada
tahap pertama. Peneliti menyortir data dengan cara memilih mana yang menarik,
penting, berguna dan baru.
Pada
tahapke 3 adalah tahap selection.
Padatahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadilebih
rinci. Setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan
informasi yang diperoleh, maka oeneliti daoat menemukan tema dengan cara
mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi suatu bangunan pengetahuan,
hipotesis atau ilmu yang baru. Selanjutnya pada tahap 4 peneliti membuat
kesimpulan .
Pada
tahap ke 5 peneliti mencandra kembali terhadapkesimpulan yang telah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, 2013, Metodelogi Penelitian Pendidikan,
Bandung : Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar